Monday, October 16, 2017

Hasil Pengamatan di TPST Piyungan di Yogyakarta


Masyarakat Indonesia saat ini masih berpaku pada cara pembuangan sampah secara konvensional yaitu di kumpul, lalu di angkut dan dibuang yang mengakibatkan tertimbunnya sampah pada setiap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dan tidak memanfaatkan sampah yang sekiranya bisa diproses kembali. Permasalahan yang ada di Indonesia tersebut juga merupakan permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta, masyarakat masih secara konvensional dalam menangani sampah yang ada. Sehingga sampah-sampah tertumpuk begitu saja di beberapa tempat pembuangan. Pada tempat pembuangan, sampah yang terkumpul juga hanya ditumpuk begitu saja dan masih sangat sedikit sekali TPA yang mengolah sampahnya dengan baik sesuai dengan standar kebersihan lingkungan dari sebuah TPA.
Kondisi penimbunan sampah yang ada yaitu dengan Open Dumping atau yang sering kita sebut dengan penimbunan secara asal-asalan, yang mana dapat mengakibatkan beberapa permasalahan seperti pertumbuhan penyakit, pencemaran udara, bau yang tidak sedap dan pencemaran tanah akibat pembuangan yang tidak diolah dengan baik. Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul Yogyakarta merupakan salah satu tempat pembuangan akhir yang ada di Kota Yogyakarta dan merupakan TPA terbesar. TPST Piyungan berada di desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul yang berjarak +15 KM dari pusat Kota Yogyakarta kearah tenggara dan memiliki luas lahan sebesar 12,5 Ha3 (Sumber Wikipedia).
Menurut wawancara yang saya lakukan dengan salah satu masyarakat yang tinggal di area TPST tersebut yang bernama pak Ahmad, mengatakan bahwa cakupan sampah yang terkumpul pada TPST ini meliputi wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan pihak swasta yang ada di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Beberapa permasalahan yang terjadi pada TPST tersebut adalah:

1.        Pengolahan sampah masih menggunakan metode controlled landfill belum bisa menggunakan sistem sanitary landfill dikarenakan kemungkinan adanya konflik sosial jika sistem sanitary landfill diterapkan sehingga gas metan yang dihasilkan terlepas begitu saja ke udara.
2.   Di TPST tersebut masih banyak pemulung sampah dan hewan ternak yang masuk ke daerah pembuangan sehingga mengganggu pekerjaan dalam mengolah sampah (meratakan sampah yang datang) dan resiko mendapat kecelakaan yang dapat membahayakan seperti longsornya sampah.
3.     Pada pembuangan zona I sudah ditutup atau diurug, namun gas yang keluar hanya dibuang begitu saja dengan menggunakan saluran pipa PVC 6 inci biasa yang dapat berpotensi terjadinya kebakaran akibat gas metan yang ada.
4.       Sampah yang datang hanya ditumpuk dan diratakan begitu saja sehingga benih benih adanya bakteri dan virus yang bisa menyebabkan sakit pernafasan dan kulitpun bisa muncul.

Banyak permasalah yang ada di TPST Piyungan tersebut. Beberapa permasalahan disebabkan salah satunya oleh pengolahan sampah yang belum optimal. Bukan hanya pengolahan, tetapi dalam memanfaatkan potensi yang ada, yang bisa dihasilkan dari limbah sampah tersebut. Oleh karena itu, perlu analisis lanjut mengenai cara pengolahan sampah yang baik sehingga permasalahan bisa ditekan, dikurangi dan dapat memanfaatkan potensi-potensi energi yang ada
seperti pemanfaatan gas metan yang dihasilkan.
Sumber sampah yang ada di Kota Yogyakarta cukup besar dapat kita lihat dari tabel di atas. Sampah yang banyak dihasilkan tersebut dapat kita manfaatkan untuk menjadi sumber energi baru, yaitu sumber listrik bagi warga sekitar. Pengolahan sampah yang baik akan sangat membantu dalam terwujudnya pemanfaatan sampah untuk menjadi sumber energi baru. Oleh karena itu diperlukannya konsep desain perancangan sistem pengolahan sampah dengan metode landfill atau TPA yang baik, dan sesuai dengan kondisi TPST Piyungan. Selain itu, konsep desain mengenai sistem penyaring gas, dan penampung gas juga sangat diperlukan sebagai awal dari perancangan konsep desain pengolahan sampah yang baik yang dapat diterapkan di TPST Piyungan.
Pak Ahmad juga menceritakan bahwa setahun yang lalu pernah terjadi pemboikotan akses jalan menuju tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan yang diblokir warga Pedukuhan Ngablak, Sitimulyo, Piyungan. Pemblokiran jalan yang berakibat tidak dapat masuknya truk-truk pengangkut sampah ini sebagai puncak kekesalan warga. , pak Ahmad dan beberapa warga juga sudah beberapa kali mengeluh dan sudah dua kali menyampaikan keluh kesah tersebut kepada pengelola TPST Piyungan. Tetapi, pihak pengelola tidak begitu menggubris keluhan ini. ”Kami hanya meminta dua hal. Yaitu, penyemprotan dua kali seminggu dan pemberian dana stimulan,” Itu saja nak yang kami harapkan” katanya.
Pak Ahmad mengungkapkan, sejak diambil alih pemerintah DIJ, pengelolaan TPST kian tidak memerhatikan kondisi lingkungan. Pengelola TPST tidak lagi melakukan penyemprotan. Dampaknya, lalat yang dapat membawa bakteri pun banyak berkeliaran di permukiman warga. ”Sepanjang 2016 sudah ada warga yang terkena muntaber. Mau gimana lagi. Wong makan rebutan dengan lalat,” ujarnya. Kondisi ini berbeda ketika pengelolaan TPST masih dikelola Sekber Kartamantul. Dulu, pengelola TPST sangat memerhatikan kondisi kesehatan lingkungan.

Sejak dikelola pemerintah DIJ pula tidak ada lagi dana stimulan yang diberikan kepada warga. Biasanya, dana stimulan ini dimanfaatkan warga untuk beragam program pembangunan di sekitar TPST. Misalnya, perbaikan jalan menuju TPST. Maryono menegaskan, warga akan melakukan demonstrasi bila aksi pemblokiran tidak segera direspons pengelola. Namun hingga saat ini, saat dimana saya sendiri melihat dengan mata kepala saya sendiri, memang belum ada penanganan secara khusus terkait permasalahan ini dan tentu saya jika ini tidak ditindak lanjuti maka akan sangat berakibat fatal bagi kelangsungan msayarakat yang tingal disekitar pemukiman tersebut dan hal ini juga mengingatkan terutama saya sendiri untuk tidak membuang sampah secara sembarangan dan selalu menjaga kebersihan dimana pun saya berada, jika kebiasaan baik itu bisa kita lakukan, maka niscaya kehidupan yang sehat akan kita dapatkan.

No comments:

Post a Comment

Pendalaman Alkitab dari Kitab Habakuk 1:12-17

Bahan Pendalaman Alkitab Habakuk 1:12-17 Pendahuluan Sebelum kita mengarah kepada isi dari perikop yang akan saya bahas, izinkan sa...