Monday, October 16, 2017

Tahap Psikologi Perkembangan Menurut Erik H. Erikson dan James Fowler

1                                                                   Tahap-Tahap Perkembangan
   Erik H. Erikson
v Teorinya membahas tentang perkembangan ekologis atau relasi manusia (sosial) dengan berbagai dunia disekelilingnya, yaitu orang-orang yang berada dekat dengan dirinya.
v  Memakai pendekatan psikho-analisis untuk menyelidiki bagaimana hakekat manusia yang sebenarnya.
v    Manusia tidak hanya sekedar objek penelitian melainkan juga menjadi subjek.
v  Lebih menekankan peranan dan otonomi ego dalam pembentukan kepribadian atau identitas seseorang (Perkembangan Ego).
v  Komponen-komponen vitalitas mental (harmonis dan terbuka) yaitu rasa percaya diri sendiri, otonomi, inisiatif, konstruktif, identitas, intimidasi, generalitas, dan integritas.
v Komponen-komponen penghayatan ulang atau terjadinya keterasingan (sepihak dan tertutup) yaitu rasa kurang percaya, rasa malu, curiga, rasa bersalah, rendah diri, kekacauan identitas, mengisolasi diri, stagnasi dan keputusasaan.
v  Inilah relasi-relasi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan pribadi seseorang, yaitu relasi dengan ibu, bapak, keluarga, kawan-kawan seusia, kawan hidup, masyarakat dan umat manusia pada umumnya.
v  Masa transisi antara remaja menuju kedewasaan dapat mengakibatkan rasa keterasingan dari masyarakat bagi seseorang. Dalam masa keterasingan itu terkadang sering muncul ide-ide baru yang sangat mempengaruhi pribadi seseorang tersebut.
v  Membagi perkembangan psikologi menjadi 8 tingkat.
1.      Tahap realisasi harapan (usia bayi).
2.      Tahap pembentukan kemauan sendiri (usia 2-4 tahun).
3.      Tahap realisasi terhadap suatu tujuan.
4.      Tahap mulai menyadari kompetensinya.
5.   Tahap antara mencapai identitas dan menyisihkan rasa kekaburan identitas (remaja).
6.      Tahap antara mencari intimitas dan solisaritas dengan menyisihkan rasa isolasi dan keterasiangan. Masa ini dapat disebut dengan realisasi cinta kasih (pemuda).
7.   Tahap memelihara dan mempertahankan apa yang dimiliki oeh pribadi tersebut (dewasa).
8.      Tahap mulai mengalami tarikan antara rasa integritas (kesatuan) dan rasa keputus-asaan. Orang mulai menjadi arif bijaksana (lanjut usia).
v   Manusia pada hakekatnya tidak dapat dikupas dan dianalisa sebagai objek belaka, lepas dari konteksnya. Sebagai subjek ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dan produk dari kultur, sejarah, agama dan mitos dimanaia dibesarkan. Ia berhak menentukan mana-mana yang hendak ia ambil dan mana-mana yang hendak ia berikan kepada masyarakat sebagai gerak timbal-balik.

2.      James Fowler
v  Teorinya lebih condong membahas dan menjelaskan perkembangan iman seseorang.
v  Fowler membedakan antara iman dengan agama.
v  Tingkat-tingkat perkembangan iman, yaitu :
1.      Masa kanak-kanak
2.      Taraf iman mistik-literal (usia 8-11 tahun)
3.      Taraf iman yang sinthetis-konvensional (usia 12-17 tahun)
4.      Taraf iman yang individual-reflektif (usia 18-25)
5.      Taraf conjunctive (usia 25-45 tahun)
6.      Taraf yang tertinggi yaitu iman universal
v  Iman membentuk relasi segitiga, yaitu relasi dengan diri sendiri, dengan sesama dan dengan pusat dari sistem nilai yang tertinggi.
v  Hanya orang yang berada pada tingkat iman tertinggilah yang dapat berdialog dengan orang yang lebih rendah tingkatannya dan juga dengan orang yang berlainan kepercayaan.

No comments:

Post a Comment

Pendalaman Alkitab dari Kitab Habakuk 1:12-17

Bahan Pendalaman Alkitab Habakuk 1:12-17 Pendahuluan Sebelum kita mengarah kepada isi dari perikop yang akan saya bahas, izinkan sa...