Monday, October 16, 2017

Makna Religius dari Mitos dan Cerita Profan

Makna Religius Dari Mitos

Mitos sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu muthos, yang secara harfiah diartikan sebagai sesuatu yang dikatakan oleh orang lain atau berupa sebuah cerita. Dalam pengertian yang lebih luas mempunyai arti penyataan, sebuah cerita, atau alur suatu drama. Mythology dalam bahasa inggris menunjuk pengertian baik sebagai studi atas mitos, isi mitos, maupun bagian tertentu bagian mitos. Sedangkan B. Malinowski membedakan antara mitos, legenda dan dongeng. Mitos merupakan sebuah pernyataan atas suatu kebenaran lebih tinggi dan lebih penting tentang realitas asali, yang masih dimengerti sebagai pola dan fondasi dari kehidupan primitif.

1.      Mitos dan Cerita Profan
            Mitos sendiri menceritakan bagaimana suatu keadaan menjadi sesuatu yang lain, bagaimana dunia yang kosong awalnya dan sekarang menjadi berpenghuni, bagaimana situasi yang kacau bisa menjadi teratur, bagaimana yang tidak dapat mati menjadi mati, dan berbagai hal yang ganjil lainnya. Singkatnya mitos menceritakan bagaimana asal mula dunia, binatang, tumbuhan, manusia, dan kejadian awal yang menyebabkan manusia menemukan dirinya ada seperti ia temukan saat ini, bisa hidup, bisa mati, bisa bertumbuh, berjenis kelamin dll. Dengan menghayati mitos lewat upacara ritual, seorang religius bisa meniru dan menghasilkan kembali makhluk-makhluk ilahi dan aktivitas mereka, untuk bersatu dengan yang Ilahi dengan berpartisipasi secara simbolis. Mengetahui mitos berarti mempelajari rahasia asal-muasal rahasia segala hal, untuk bisa masuk ke dalam hubungan hidup dengannya, menjadikan mereka mampu kembali pada susunan asli dari sesuatu hal, ketika tahap demi tahap mulai merosot, atau membuatnya tampak lagi ketika mulai menghilang.

2.      Fungsi Mitos
            Mitos jika dikaitkan dengan agama maka akan menjadi sangat penting bukan karena semata-mata karena memuat kejadian-kejadian ajaib atau peristiwa-peristiwa mengenai makhluk adikodrati, melainkan karena mitos tersebut memilliki fungsi eksistensial bagi manusia itu sendiri. Fungsi utama mitos dalam kebudayaan primitf adalah mengungkapkan, mengangkat, dan merumuskan kepercayaan, melindungi dan memperkuat moralitas, menjamin efisiensi dari ritus serta memberi peraturan-peraturan praktis untuk menuntun manusia. Menurut antropologi fungsionalis, mitos adalah kekuatan yang mempranatakan masyarakat itu sendiri. Dimensi religius dari mitos akan menjadi sedikit lebih jelas apabila kita bisa melihatnya sebagai faktor yang menciptakan kembali atau kita mengubah orang-orang kepada siapa mitos tersebut dikomunikasikan.    

3.      Realitas Mitos
            B. Malinowski berpendapat bahwa realitas mitos bukan semata-mata cerita yang dikisahkan tetapi juga kenyataan yang dihayati oleh manusia tersebut. Gustav Jung, seorang psikolog pernah berpendapat bahwa mitos bukan lah sebuah rekaan masyarakat primitif, tetapi mereka menghayatinya. Mitos dapat berupa apa saja kecuali simbol-simbol proses alam. Bagi ahli sejarah, Mircea Eliade, mitos selalu merupakan penampilan penciptaan dimana mitos menceritakan bagaimana segala sesuatu dijadikan, memulai adanya sesuatu. Karenanya mitos mengandaikan suatu ontologi dan hanya berbicara kenyataan, yakni apa yang sesungguhnya terjadi. Mitos bisa kita katakanan sebagai sejarah suci. Karena itu menceritakan mitos berarti menyingkapkan atau mengungkapkan sebuah misteri. Sejauh menceritakan Gesta (tindakan) para dewa dan para makhluk adikodrati, mitos mejadi misteri dan sejarah suci. Dunia disingkapkan dan di dalam mitos, oleh karena itu dia adalah mitos maka tidak dapatlah kita memasukinya.

4.      Batasan Mitos
Dalam hal ini menghayati sebuh mitos berarti kita sendiri harus memiliki pengalaman religious yang murni, yang berbeda dengan pengalaman-pengalaman profane, karena apabila seseorang melakukan tindakan para dewa secara simbolis dan secara pribadi memberikan kesaksian atas peristiwa tersebut, maka ia lantas memasuki sesuatu dunia yang telah diubah untuk para dewa, makhluk-makhluk supranatural dan karya-karya mereka. Dengan demikian orang tersebut menjadi semasa dengan peristiwa-persitiwa asali, masa segala permulaan.

5.      Beberapa Macam Mitos
v  Mitos Penciptaan yaitu yang menceritakan penciptaan alam semesta yang sebelumnya sama sekali tidak ada dan sekarang menjadi ada. Mitos ini berjenis pemikiran, sabda atau usaha dari seorang dewa pencipta.
v  Mitos Kosmogoni sama saja dengan mitos penciptaan namun yang berbeda ialah penciptaannya menggunakan sarana yang sudah ada sebelumnya atau dengan perantara.


6.      Susunan Mitos-Mitos Religius dan Simbol-Simbol

No comments:

Post a Comment

Pendalaman Alkitab dari Kitab Habakuk 1:12-17

Bahan Pendalaman Alkitab Habakuk 1:12-17 Pendahuluan Sebelum kita mengarah kepada isi dari perikop yang akan saya bahas, izinkan sa...