Monday, October 16, 2017

Rangkuman Buku Jalan-Jalan Menuju Tuhan

1.      Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, hal yang sangat sulit sekali diterima oleh mereka adalah menyuruh mereka untuk memahami dan melakukan apa yang dikatakan oleh hati nurani mereka sendiri, tanpa harus terus tergoda untuk melakukan kata hati mereka, yang pada hakekatnya sudah terkontaminasi dengan logika, berupa pemahaman atau pertimbangan untung rugi nya ketika mereka melakukan apa yang dikatakan oleh hati nurani mereka sendiri. Hal ini tentu saja menjadi momok yang terasa berat bagi masyarakat modern saat ini, dimana mereka sudah terbiasa dikendalikan oleh nalar atau pikiran mereka sendiri tanpa terlalu memperhatikan dan mendengarkan apa yang hendak dikatakan oleh nurani mereka sendiri, yang mana hati nurani tersebut berasal dari suara Tuhan untuk pilihan terbaik yang harus kita lakukan, bukan malah membuat pilihan-pilihan yang justru menjauhkan kita dari Sang Pemberi hati nurani tersebut.

2.    Sedangkan untuk hal yang gampang atau mudah diterima oleh masyarakat modern sekarang ini adalah memilih jalan pertama, yaitu diberikan kebebasan dalam berfikir secara kritis, tentang apa yang mereka percayai, mereka bebas bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan mereka tersebut, tanpa harus takut terkekang oleh paradigma pikiran dari orang lain, karena raja atas pikiran mu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Hal ini sama halnya apabila tubuhmu dipenjara, tapi tidak dengan pikiran mu, yang akan tetap terbang tinggi dalam kebebasan berfikir. Kebebasan berfikir ini juga termasuk kedalam kebebasan mempertanyakan tentang iman seseorang yang selama ini telah ia pegang atau percayai, bukan untuk menjadi ateis, namun lebih kepada pencarian makna akan eksistensi kehadiran Tuhan atas dirinya sendiri, atas arti tujuannya dimuka bumi ini, atas segala pertanyaan yang akan membuatnya semakin dekat dengan Sang Misteri (Tuhan). Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempertanggungjawabkan iman kita dijaman modern ini secara lebih rasional dan sekaligus bisa menjadi alat untuk menjawab tantangan kaum agamawan atau kita sebagai kaum modern untuk membuktikan secara rasional akan keyakinan keberTuhanan kita. Hal ini mengingat perkembangan sejarah pemikiran manusia dan filsafat yang tidak menjadikan Tuhan sebagai objek pemikiran, sejak abad ke-20 sejarah pemikiran manusia mengalami pergeseran dari teosentris ke antroposentris, manusia lebih suka memikirkan manusia dan pengetahuannya, bahasa manusia, masyarakat dan budayanya daripada memikirkan Tuhannya. Pilihan jawaban atas jalan pertama ini terdapat argumen ontologis, argumen kosmologis dan argumen teologis, dimana semua argumen berbeda satu sama lainnya, namun dari ketiga nya memiliki kesamaan yaitu sama-sama membicarakan dan mempertanyakan Tuhan. Kita diberi kebebasan untuk mempertanyakan Tuhan, tapi hanya dengan mempercayai dan menerimaNya secara kongkrit, maka dengan sendirinya kita akan mampu memahami setiap pertanyaan yang mungkin sulit untuk kita pahami.

No comments:

Post a Comment

Pendalaman Alkitab dari Kitab Habakuk 1:12-17

Bahan Pendalaman Alkitab Habakuk 1:12-17 Pendahuluan Sebelum kita mengarah kepada isi dari perikop yang akan saya bahas, izinkan sa...